Selasa, 17 Juli 2018

Fi'il Laazim - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 36


Pembahasan perihal fi'il sebagai 'aamil sanggup anda baca pada pelajaran sebelumnya yaitu:

- Fi'il ma'luum : yg menashabkan & merafa'kan isim setelahnya.

https://fatinfarhanabambam.blogspot.com//search?q=fiil-maruf-atau-malum

- Fi'il majhul : yg juga merafa'kan & menashabkan isim setelahnya.

https://fatinfarhanabambam.blogspot.com//search?q=fiil-maruf-atau-malum


aamil sanggup anda baca pada pelajaran sebelumnya adalah Fi'il laazim - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 36



Pembagian fi'il menurut ada atau tidaknya objek penderita


Pembagian fi'il menurut ada tidaknya objek atau مَفْعُوْلٌ بِهِ (maf'ul bih) ada dua, yaitu:

1. الفِعْلُ اللَّازِمُ = al-fi'lu al-laazimu = fi'il lazim = kata kerja intransitif

2. الفِعْلُ المُتَعَدِّيْ = al-fi'lu al-muta'addii = kata kerja transitif


Pada catatan kali ini aku akan membahas perihal kata kerja intransitif (fi'il laazim).


الفِعْلُ اللَّازِمُ = fi'il laazim


Fi'il lazim adalah fi'il yg memiliki makna atau artinya sanggup dimengerti walaupun objek
penderita (maf'ul bih) tidak disebutkan atau tidak dituliskan.

Dengan kata lain fi'il lazim adalah fi'il yg tidak memerlukan objek penderita.


Contoh fi'il laazim


- Muhammad duduk, bahasa arabnya adalah جَلَسَ مُحَمَّدٌ (jalasa Muhammadun).


Penjelasan kalimat:

- Muhammad adalah faa'il => faa'il adalah marfuu'

- jalasa (duduk) adalah kata kerja (fi'il) yg tidak memerlukan objek.

- jalasa adalah 'aamil yg menciptakan isim (dalam hal ini faa'il) menjadi rafaa'.


Catatan selanjutnya adalah perihal fi'il muta'addi.