Sabtu, 27 April 2019

Bahasa Arab Keluarga

21.09 ,
Akhir-akhir ini bahasa arab acap kali dipelajari oleh banyak orang, tak hanya oleh santri di pondok- pondok pesantren, masayarakat umum juga mulai mempelajari bahasa arab, dengan berbagai macam tujuan dan target, ada yang memang ingin belajar bahasa arab supaya bisa memahami al-quran dan al-hadits yang keduanya merupakan sumber hukum islam, ada juga yang mempelajarinya agar bisa berkomunikasi dengan orang arab saat pergi ke arab Saudi atau menjadi tenaga kerja di sana, ada pula yang mempelajari dan mengkaji bahasa arab karena memang ingin saja untuk menguasai bahasa dunia islam itu. 

Artikel kali ini berbicara tentang topik keluarga dalam bahasa arab, dalam bahasa arab kata keluarga memiliki du apadanan kata yaitu. 

العائلة 

Padanan kata yang lain untuk kata keluarga adalah kata: 

الأسرة 

Dua kata atadi memiliki makna dan arti yang sama yaitu di artikan dalam bahasa kita bahasa Indonesia dengan keluarga atau dalam bahasa lain di artikan dengan family.

Baca Juga : Kosakata Nama Anggota Keluarga Bahasa Arab Dan Terjemahannya Lengkap

Bagi kalian yang ingin lebih lengkap mengetahui mufradat atau kosakata bahasa arab berkaitan dengan keluarga dan anggota keluarga coba lihat dan perhatikan tabel di bawah ini:
Ayah  (Abun)
أَبٌ
Ibu  (Ummun)
أُمٌّ
Anak laki-laki (Ibnun)
اِبْنٌ
Anak perempuan (Bintun)
بِنْتٌ
Kakak laki-laki (Akhun Kabiirun)
أَخٌ كِبِيْرٌ
Kakak perempuan (Ukhtun Kabiiratun)
أُخْتٌ كَبِيْرَةٌ
Adik laki-laki (Akhun Shagirun)
أَخٌ صَغِيْرٌ
Adik perempuan (ukhtun shaghirah)
أُخْتٌ صَغِيْرَةٌ
Kakek   (jaddun)
جَدٌّ
Nenek  (jaddatun)
جَدَّةٌ
Paman dari ayah (ammun)
عَمٌّ
Paman dari ibu (khalun)
خَالٌ
Bibi dari ayah  (ammatun)
عَمَّةٌ
Bibi dari ibu (khalah)
خَالَةٌ
Cucu (hafid)
حَفِيْدٌ
Mertua  (abuz zauj / zaujah)
أَبُو الزَّوْجِ  / الزَّوْجَةِ
Menantu  (sihrun)
صِهْرٌ
Ipar laki-laki (sihrun)
صِهْرٌ
Ipar perempuan  (sihrah)
صِهْرَةٌ
Sepupu laki-laki (ibnul ammi)
اِبْنُ الْعَمِّ
Sepupu perempuan (bintul ammi)
بِنْتُ الْعَمِّ
Anak kecil (tiflun)
طِفْلٌ
Suami  (zaujun)
زَوْجٌ
Istri  (zaijatun)
زَوْجَةٌ
Anak laki-laki (ibnun / waladun)
إِبْنٌ / وَلَدٌ
Anak perempuan (ibnatun / bintun)
إبْنَةٌ / بِنْتٌ
Kandung  (syaqiq)
شَقِيْقٌ
Keponakan laki-laki (ibnul akhi / ibnul ukhti)
إِبْنُ الْأَخِ / إبْنُ الْأُخْتِ
Keponakan perempuan (bintul akh / bintul ukhti)
بِنْتُ الْأَخِ / بِنْتُ الْأُخْتِ


Bicara tentang keluarga, bangsa arab di kenal sebagai bangsa yang sangat memperhatikan tentang keluarga, sehingga kita temukan mereka memiliki yang di sebut dengan fam atau klan, semisal as-sudais, as-syuraim dan lain sebagainya, hal ini tujuannya untuk mengenali dan mengidentifikasi keluarga agar dikenal walaupun tinggalnya berjauhan, sebagai contoh, banyak orang asli yaman yang sekarang tinggal di indoensia bertahun- tahun dan sudah menjadi warga negara Indonesia, namun karena mereka memiliki fam tersebut maka mereka saling kenal dan bahkan mereka masih mengingat nenek moyang mereka yang berada di negeri yaman sana. 

Nggak Bisa Bahasa Arab 

Satu fakta yang unik bahwa sama dengan orang Tionghoa yg belum tentu semuanya mampu berbahasa dengan bahasa Mandarin. Sama halnya pula dengan para dari keturunan Arab di tanah air kita Indonesia. Nama-nya juga lahir & tinggal di Indonesia, so bahasa ibu mereka ialah bahasa Indonesia. Itu biasanya sih, mereka yg keturunan Arab akan belajar bahasa Arab sebab pengin memperdalam ilmu agama. Agar mereka paham dengan isi kitab suci dan juga pemikiran-pemikiran yg berkaitan erat dengan bahasa Arab. 

Untuk kalian ketahui bahwa ada beberapa sekolah di negara kita Indonesia yg bikin kurikulum Bahasa Arab & belum tentu mereka yg keturunan Arab nilai pelajaran bahasa Arabnya oke dan bagus. Kadang sering terjadi, orang Indonesia asli justru bahasa Arabnya bisa lebih lancar dan bagus dari mereka yg keturunan Arab, itu salah satu faktanya ya. 

Janggal Kalau Nama Nggak Terambil dari Bahasa Arab 

Jika orang Tionghoa memilki nama berbau kebarat- baratan alias western, semisal: Jessica, atau Agnes, atau Maria, dan lain-lainnya, hal itu di anggap sangat lazim dan wajar. tetapi, kalau orang keturunan jamaah / Arab namanya nggak berbau bahasa Arab, pasti di nilai janggal. sebagai contoh: Agus Rahmat Sarjono, seorang penyair & penulis keturunan Arab yg namanya sangat Indonesia banget, banyak yang menganggap beliau bukan keturunan arab. 

Kabilah Bangsa Arab 

Suku atau kabilah arab bersumber dari Makkah, kemudian dari Makkah bercabang dan terbagi menjadi beberapa bagian kabilah: 

- Suku yang tinggal di pegunungan Saraat ( yang sekarang ini berada di daerah pegunungan Saudi Arabia sebelah barat ) lalu terus menuju ke selatan hingga mencapai daerah Yaman. 

- Negeri Syam ( yang sekarang ini terbelah menjadi beberap rumpun negara : Yordania, Palestina, Suriah dan Lebanon) dan kabilah yang berpindah ke negeri Syam adalah Bani Qaidar. 

- Yamamah (yang berada saat ini di daerah Nejad berada di sisi selatan daerah Saudi Arabia), banyak keluarga arab yang berpindah ke daerah ini karena daerah Yamamah terkenal dengan banyaknya potensi alam di samping alamnya yang memang terkenal subur dengan berbagai macam potensi yang ada. 

- Bahrain, dahulu negeri Bahrain terbentang dari pesisir timur jazirah arab, dari utara dibatasi oleh kota Basrah dan Oman dari sisi selatan. 

Keluarga arab yang akan melakukan perpindahan, baiasanya terlebih dahulu akan diadakan musyawarah antara semua anggota keluarga kabilah, karena biasanya setelah disepakati suatu kabilah keluarga akan melakukan migrasi atau perpindahan tempat tinggal maka seluruh anggota kabilah akan melakukan perpindahan secara bersamaan. 

Faktor utama yang menjadi pendorong dilakukan migrasi atau perpindahan adalah keberadaan air pada suatu tempat atau daerah, suatu kabilah keluarga yang tinggal di daerah yang sunyi dari air akan berusaha dan berinisiatif untuk melakukan perpindahan ke daerah yang banyak airnya dan penghidupannya lebih mudah. 

Walaupun memang perpindahan ini tidaklah secara otomatis membuat semua anggota kabilah mau berpindah, terdapat migrasi keluarga arab yang perpindahnnya tidak secara total, karena sebagiannya ada yang tidak berpindah namun tetap tinggal di tempat lama. 

Kabilah dan keluarga arab terbagi menjadi beberapa bagian ditinjau dari segi banyaknya anggota kabilah dan suku, secara garis besar adalah keluar adnan dan keluarga qahthan.