Minggu, 16 Juni 2019

10++ Amil Nawashib | Contohnya Dalam Al-Quran | Nahwu Shorof Mudah

17.29

10 AMIL NAWASHIB DALAM JURUMIYAH

Assalamu’alaikum wr. wb. 
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، رسثول الهدى والرحمة
Amil Nawashib,- Adalah DiAntara amil Yang masuk PAda fi’il mudh0re. Sesuai Dengan namanya, amil nashab/nawashib Ini biasa memBuat fi’il mudh0re berubah i’r0b menjadi nashab. Karena, asal i’r0b fi’il mudh0re Itu r0fa’ Sebagaimana dijelaskan Dalam jurumiyah Atau al-Fiyah. Juga, ingatlah Bahwa Yang mempengaruhi i’r0b r0fa’ fi’il mudh0re Adalah amil nawashib Dan amil jawazim. COnt0h amil nawashib Banyak dijumpai Dalam al-Quran. Jika anda ingin mengetahui lebih Dalam tentang pengertian Dan COnt0h amil nawashib, artikel Ini Sem0ga memberi jawaban lebih Atas rasa keingintahuan Anda Yang tinggi
Amil Nawashib | Contohnya Dalam Al-Quran | Nahwu Shorof Mudah
Sebagaimana Telah disebutkan di Atas sebelumnya, Bahwa amil nawasib Adalah amil Yang mempengaruhi fi’il mudh0re menjadi berubah i’r0b dari r0fa’ menjadi nashab Dengan tanda masing-masing jenis fi’il Itu sendiri Seperti Yang Telah dijelaskan PAda pembagian i’r0b Dan tanDanya
Adapun amil nawasib Yang disebutkan Dalam Kitab al-ajurumiyah Ada 10 berikut ini:

1. أَنْ (Artinya berikut ini: Bahwa Atau kaDang Tidak Diartikan)

Disebut Juga أَنْ الْمَصْدَرِيَّة. Yakni, fi’il Yang Telah memakai أَنْ Bisa diTakwil Dengan mashdarnya (mashdar muawwal) Dan biasanya memiliki kedudukan Dalam suatu kalimat; terkaDang menjadi fa’ilmaf’ul bihmubtAda-kh0bar Dan lain-lain. 
COnt0h menduduki fa’il berikut ini:
يَسُرُّنِيْ أَنْ تَتَعَلَّمَ
“Kamu belajar memBuatku bahagia”
COnt0h menduduki maf’ul bih berikut ini:
إنَّ اللهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا.. (البقرة berikut ini: 26)
COnt0h berkedudukan Sebagai mubtAda berikut ini:
وَأَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَكُمْ إنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ (البقرة berikut ini: 184)
COnt0h Sebagai kh0bar berikut ini:
ذالِكَ أَنْ لَمْ يَكُنْ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ... (الأنعام berikut ini: 131)
TerkaDang Pula أَنْ masuk PAda fi’il madi. COnt0h berikut ini:
أَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِيْنَ (القلم berikut ini: 14)
Atau kaDang Pula أَنْ masuk PAda fi’il amar. Seperti berikut ini:
أَنِ اغْدُوْا عَلَى حَرْثِكُمْ إنْ كُنْتُمْ صَارِمِيْنَ (القلم berikut ini: 22)
أَنِ اعْبُدُوْا اللهَ وَاتَّقُوْهُ وَأَطِيْعُوْنِ (نوح berikut ini: 3)


Tapi, Meskipun أَنْ Ini masuk ke fi’il madi Dan fi’il amar, Tetap saja Tidak merubah i’r0b lafadz dari kedua fi’il Tersebut (Hanya merubah mahall i'r0bnya saja). Karena memang keduanya mabniy. Adapun Jika masuk ke Dalam fi’il mudh0re, maka i’r0bnya berubah Sebagaimana Dalam COnt0h. Karena memang fi’il mudh0re Itu mu’r0b alias menerima perubahan i’r0b.

2. لَنْ (Artinya berikut ini: Tidak Akan)

COnt0h berikut ini:
زَيْدٌ لَنْ يَقُوْمَ
“Zaed Tidak Akan berdiri”
COnt0h Dalam al-Qur’an berikut ini:
وَإِذْ قُلْتمْ يَا مُوْسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللهَ جَهْرَةً... (البقرة berikut ini: 55)
إنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلَآأَوْلَادُهُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا... أآل عمران berikut ini: 10)
... أَوْ يُعِيْدُكُمْ فِيْ مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِـحُوْا إذًا أَبَدًا (الكهف berikut ini: 20)
فَذُوْقُوْا فَـلَنْ نَزِيْدَكُمْ إلَّا عَذَابًا (النبأ berikut ini: 30)
قَالُوْا يَا مُوْسَى إنَّا لَنْ نَدْخُلَــهَا أَبَدًا مَادَمُوْا فِيْهَا... (المآئدة berikut ini: 24)

3. إِذًا (Artinya berikut ini: Jika demikian)

Amil nashab Ini memiliki tiga syarat Yang  wajib dipenuhi berikut ini:
- terleTak di awal kalimat (resp0n)
- Fi’il Yang berAda SeTelahnya mesti bermAkan istiqbal (belum terjadi/future
- Tidak Ada pemisah Antara huruf إذًا Dan fi’ilnya Kecuali Jika pemisah Itu huruf q0sam, huruf nida Dan huruf nafyi. COnt0h berikut ini:
أ berikut ini: أُرِيْدُ أَنْ أَزُوْرَ إلَى بَيْتِكَ
“Saya ingin mengunjungi rumahmu”
ب berikut ini: إذًا / إذَنْ أَنْتَظِرَكَ  
“Jika demikian, Saya Akan menunggumu”
Penggunaan إذًا Ini jarang ditemui Dalam al-Qur’an

4. كَيْ Dan5. لاَمُ كَيْ (Artinya berikut ini: Supaya/Agar/untuk)

Penggunaan كَيْ Dan لاَمُ كَيْ Ini Bisa dipisahkan Ataupun disatukan menjadi berikut ini: لِكَيْ. Namun Yang Paling serig digunAkan Dalam al-Quran Adalah لاَمُ كَيْ Atau (لِ).
COnt0h berikut ini:
نَرْجِعُ إلَى الْبَيْتِ كَيْ نَأْخُذَ الزَّادَ
Bisa Juga berikut ini:
نَرْجِعُ إلَى الْبَيْتِ لِــنَأْخُذَ الزَّادَ
Atau berikut ini:
نَرْجِعُ إلى الْبَيْتِ لِكَيْ نَأْخُذَ الزَّادَ
“Kami Pulang ke rumah untuk mengambil bekal”
COnt0h penggunaan كَيْ Dan لاَمُ كَيْ Dalam al-Qur’an berikut ini:
كَيْ نُسَبِّحَـكَ كَثِيْرًا (طه berikut ini: 34)
فَرَدَدْنَاهُ إلَى أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلاَ نَحْزَنْ... (القصص berikut ini: 13)
لِـتُنْذِرَ  قَوْمًا مَآ أُنْذِرَ آبَائُهُمْ فَهُمْ غَافِلُوْنَ (يس berikut ini: 6)
لِـيُكَفِّرَ اللهُ عَنْهُمْ أَسْوَأَ الَّذِيْ عَمِلُوْا... (الزمر berikut ini: 35)
وَلِــيُوَفِّيَــهُمْ أَعْمَالَهُمْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُوْنَ (الأحقاف berikut ini: 19)
وَلِــيُمَحِّصَ اللهُ الَّذِيْ آمَنُوْا وَيَمْحَقَ الْكَافِرِيْنَ (آل عمران berikut ini: 141)

6. لَامُ الْجُحُوْدِ (untuk/Agar Atau Tidak berarti apa-apa)

Syarat amil nashab Ini Adalah sebelumnya Harus didahului Oleh كَانَ / يَكُوْنُ Yang Telah dimasuki haraf nafyi (negatif). COnt0h berikut ini:
مَا كَانَ زَيْدٌ لِــيَنْصُرَ / لَمْ يَكُنْ زَيْدٌ لِــيَنْصُرَ
COnt0h Dalam al-Qur’an berikut ini:
وَمَا كَانَ اللهُ لِـيُعَذَّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيْهِمْ... (الأنفال berikut ini: 33)
مَا كَانَ اللهِ لِــيَذَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَى مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ... (آل عمران berikut ini: 179)

7. حَتَّى (Sehingga)

COnt0h berikut ini:
لَا يُصَلِّي الْمُسْلِمُوْنَ الصَّلاَةَ حَتَّى يَدْخُلَ الْوَقْتُ
“Orang-Orang muslim Tidak Akan sh0lat Sehingga masuk Waktunya”
COnt0h Dalam al-Qur’an berikut ini:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَـــكَ الْيَقِيْنُ (الحجر berikut ini: 99)
إنَّ اللهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنْفسِهِمْ (الرعد berikut ini: 11)
هُمُ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ لاَ تُنْفِقُوْا عَلَى مَنْ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ حَتَّى يَنْفَضُّوْا (المنافقون berikut ini: 7)
حَتَّى Jika masuk PAda Isim (KATA Benda Bahasa Arab), maka Dia Adalah huruf jarr. COnt0h berikut ini:
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (الْقدر berikut ini: 5)

8 & 9. الْجَوَابُ بِالْفَاءِ وَ الْوَاوِ (reaksi Dengan memakai فَ Atau وَ)

Syarat amil nashab Ini Adalah mesti didahului Oleh nafyi (pernyataan negatif) Atau th0lab (tuntutan)
Jawab Dengan فَ Atau وَ Ini terbagi menjadi 10 macam berikut ini:
a. Reaksi (jawab) dari perintah (amar). COnt0h berikut ini:
أَقْبِلْ فَــأُحْسِنَ / وَأُحْسِنَ إلَيْكَ
“MenghAdaplah, maka aku Akan berBuat Baik PAdamu”
b. Reaksi dari d0’a (perintah PAda Yang lebih tinggi derajatnya). COnt0h berikut ini:
رَبِّي وَفِّقْـنِيْ فَــأَعْمَلَ / وَ أَعْمَلَ صَالِحًا
“Tuhanku, berilah aku taufik, maka aku Akan beramal shOleh”
c. Reaksi dari larangan (nahyi). COnt0h berikut ini:
لاَتَضْرِبْ زَيْدًا فَــيَغْضَبَ / وَ يَغْضَبَ عَلَيْكَ
“Jangan kau pukul Zaed, maka Dia Akan marah PAdamu”
COnt0h Dalam al-Qur’an berikut ini:
وَلَا تَطْغُوْا فِيهْ فَــيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي (طه berikut ini: 81)
d. Reaksi dari kalimat tanya (istifham). COnt0h berikut ini:
أ berikut ini: هَلْ زَيْدٌ يَحْضُرُ؟
ب berikut ini: نَعَمْ
أ berikut ini: فَــأُكْرِمَهُ / وَأُكْرِمَـهُ
A berikut ini: “Apakah Zaed hadir?
B berikut ini: Ya
C berikut ini: Maka aku Akan memuliAkannya"
COnt0h Dalam al-Qur’an berikut ini:
فَهَل لَنَا مِنْ شُفَعَاءَ فَــيَشْفَعُوْا لَنَا.. (الأعراف berikut ini: 53)
e. Reaksi dari sindiran (‘irdl). COnt0h berikut ini:
ألَا تَنْزِلُ عِنْدَنَا فَــتُصِيْبَ / وَتُصِيْبَ الْخَيْرَ
“Mengapa Tidak singgah di sisi Kami, maka kamu Akan menDapat keBaikan”
f. Reaksi/resp0n dari ancaman (tahdid). COnt0h berikut ini:
لَوْ تَشْتَرِي الْخَمْرَ  فَــأَقْتُلَـكَ / وَأَقْتُلَــكَ
“Jika kamu membeli kh0mr, maka Akan kubunuh kau”
g. Reaksi / resp0n dari harapan k0s0ng (tamanni). COnt0h berikut ini:
لَيْتَ لِيْ جَنَاحٌ فَــأَطِيْرَ / وَأَطِيْرَ إلَى حَبِيْبَتِي
“Andai aku Punya Sayap, maka aku Akan terbang menuju kekasihku”
COnt0h Dalam al-Qur’an berikut ini:
يَالَيْتَنِي كُنْتُ مَعَهُمْ فَــأَفُوْزَ فَوْزًا عَظِيْمًا (النساء berikut ini: 73)
h. Reaksi / resp0n dari harapan (tar0jji). COnt0h berikut ini: 
لَعَلِّي أُرَاجِعُ إلَى الشَّيْخِ فَــيُفْهِمَـنِي / وَيُفْهِمَــنِيْ
“Andai aku pergi menuju guru, maka mungkin Dia memBuatku faham”
COnt0h Dalam al-Qur’an berikut ini:
لَعَلِّي أَبْلُغَ الأسْبَابَ، أَسْبَابَ السَّمَاوَاتِ فَــأَطَّلِعَ إلَى اِلهِ مُوْسَى... (غافر berikut ini: 37)
i. Reaksi/resp0n dari pernyataan negatif (nafyi). COnt0h berikut ini:
مَا تَأْتِيْنَا فَـــتُحَدِّثَـنَا / وَتُحَدِّثَـنَا
“Kamu Tidak datang PAda Kami, (PAdahal Jika datang) maka kamu Bisa bicara PAda Kami”
COnt0h Dalam al-Qur’an berikut ini:
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لاَ يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَــيَمُوْتُوْا وَلاَ يُخَفَّفُ... (فَاطر berikut ini: 36)
Kaidah praktisnya berikut ini: Jika fi’il mudl0re terleTak SeTelah فَ Atau وَ Yang merupAkan jawab (reaksi) untuk salah satu dari Semua macam nafyi Atau th0lab di Atas, maka fi’il jawab mesti dinashabkan


10. Jawab (reaksi) Dengan menggunAkan أَوْ Artinya Sehingga/Kecuali

Jawab Dengan أَو Ini Bisa dua makna berikut ini:
- Semakna Dengan إلَّا haraf istitsna Yang berarti Kecuali  
COnt0h berikut ini:
لَأَقْتُلَنَّ الْكَافِرَ أَوْ يُسْلِمَ
“Sungguh Akan kubunuh Orang kafir, Kecuali Dia islam
- Semakna Dengan إلى Yang bermakna غَايَةٌ (puncak) Yang Artinya Sehingga/Sampai. COnt0h berikut ini:
لَأَحْكُمَّنَّكَ أَوْ تَقْضِيَـــنِي حَقِّي
“Aku benar-benar Akan menghukummu hingga kau memenuhi hakku”
Dari Semua amil nawashib Yang Telah dibahas, Yang benar-benar merupAkan amil nawashib Adalah أَنْ Dan لَنْ. SeDangkan Selain keduanya, kebanyAkan Hanya memperkirAkan haraf أَنْ. Karena hampir Semua amil nawashib Adalah haraf, namun Karena sifat haraf Tidak Bisa masuk secara langsung PAda fi'il mudl0re, maka Harus dipisah menggunAkan أَنْ.
Sampai sIni Saya kira cukup pemBahasan dasar tentang amil nawashib. Adapun pernik-perniknya silAkan pembaca merujuk PAda Kitab-Kitab Yang lebih lengkap
Sem0ga artikel Ini bermanfaat untuk menambah wawasan Kita Semua. M0h0n maaf Atas Segala kekurangan
Terima kasih Telah berkunjung. 
Wassalamu’alaikum wr. wb.