Sabtu, 15 Juni 2019

10++ Tamyiz Dan Contoh Tamyiz DALAM AL-QUR'AN | Nahwu Shorof Mudah

16.08

TAMYIZ DAN CONTOHNYA DALAM AL-QUR’AN

Assalamu’alaikum wr. wb.
الـحمد لله حمدًا كثيرًا والصلاة والسلام على من بعثه الله رسولا إلى جميع الأنام
Apa kabar hari Ini ? Sem0ga sehat seLalu Dan sisa usia Yang dimiliki dipenuhi berkah dariNya
PAda artikel kali Ini , Saya Akan menc0ba menjelaskan tentang apa pengertian tamyiz?, apa saja pembagian tamyiz? Dan Adakah COnt0h tamyiz Dalam al-Qur’an?

 Sem0ga sehat seLalu Dan sisa usia Yang dimiliki dipenuhi berkah dariNya 10++ Tamyiz Dan COnt0h Tamyiz DALAM AL-QUR'AN | Nahwu Sh0r0f Mudah
Baiklah, Kita mulai saja pemBahasannya

Pengertian Tamyiz

Tamyiz secara Bahasa Adalah merupAkan mashdar dari fi’il مَيَّزَ يُـمَيِّزُ تَـمْيِيْزًا Artinya pembeda. Pengertian tamyiz Dalam ilmu fiqih Artinya seOrang anak Yang Sudah memiliki kemampuan membedAkan Antara satu hal Dengan Yang lainnya. SeDangkan Dalam ilmu Nahwu (Ilmu Kaidah Bahasa Arab), Imam As-Sh0nhaji mendefIni sikan tamyiz Dengan Bahasa Yang Sangat simple berikut ini:
التَمْيِيْزُ هُوَ berikut ini: الاِسْمُ الْـمَنْصُوْبُ الْـمُفَسِّرُ لِـمَا انْبَهَمَ مِنَ الذَّوَاتِ
“Tamyiz Adalah Isim (KATA Benda Bahasa Arab) Yang dinashabkan Yang menjelaskan dzat (Benda/materi) Yang masih Samar (belum jelas)”
Dalam nadh0mnya berikut ini:
اِسْمٌ مُبَيِّنٌ لِمَا قَدِ انْبَهَمْ # مِنَ الذَّوَاتِ بِاسْمِ تـَمْييزٍ وُسِمْ
“Isim Yang menjelaskan dzat Yang masih Samar, dinamai Dengan tamyiz”
Dari pengertian Tersebut, Ada beberapa syarat Yang Harus diperhatikan Agar suatu Isim (KATA Benda Bahasa Arab) sah dikatAkan Sebagai tamyiz berikut ini:
Harus berupa Isim (KATA Benda Bahasa Arab); Tidak bOleh fi’il Atau haraf
I’r0bnya mesti nashab
Menjelaskan Benda Yang masih Samar
Seperti kalimat berikut ini: Muhammad harum. Kalimat Tersebut menyebutkan Bahwa Muhammad harum, namun Yang harum Itu apa?; minyaknya, baju Atau baDannya?
Lalu diperjelaslah Dengan mendatangkan KATA “baDannya”. Menjadi berikut ini: Muhammad harum baDannya. 
Maka jelaslah Bahwa Yang harum dari Muhammad Itu bukan minyak Ataupun bajunya, Melainkan baDannya. Nah, KATA “baDannya” Itulah Yang disebut tamyiz Dalam Bahasa ARAB Karena menjelaskan suatu dzat/Benda/materi Yang masih Samar
Jika ditranslate ke Dalam Bahasa ARAB kalimat tadi sebelum ditamBahkan tamyiz, kurang-lebih Seperti Ini berikut ini:
طَابَ مُـحَمَّدٌ
“Muhammad harum”
Jika ditamBahkan tamyiz, menjadi berikut ini:
طَابَ مُـحَمَّدٌ نَفْسًا
"Muhammad Itu harum, baDannya"
KATA نَفْسًا Adalah Isim (KATA Benda Bahasa Arab) Yang dinashabkan Yang menjelaskan dzat Yang masih Samar
Perbedaan tamyiz Dengan haal Adalah haal menjelaskan sifat Yang masih Samar Dan haal Bisa dibentuk dari Isim (KATA Benda Bahasa Arab) Atau Jumlah (Kalimat Bahasa Arab)/kalimat Yang diTakwil menjadi Isim (KATA Benda Bahasa Arab), seDangkan tamyiz menjelaskan dzat Yang masih Samar Dan Tidak Bisa dibentuk Kecuali Dengan Isim (KATA Benda Bahasa Arab) tulen (Tidak Bisa dari Jumlah (Kalimat Bahasa Arab))
Syarat selanjutnya untuk tamyiz Adalah berikut ini:
Tamyiz Harus berupa Isim (KATA Benda Bahasa Arab) Nakirah
Tamyiz Tidak bOleh Ada Kecuali SeTelah kalimat sempurna
Ibnu Hisyam mendefIni sikannya Dengan berikut ini:
اِسْمٌ فَضْلَةٌ نَكِرَةٌ جَامِدٌ مُفَسِّرٌ لِمَا انْبَهَمَ مِنَ الذَّوَاتِ
“Isim fadlah (bukan umdah), Nakirah, jamid/tulen (bukan musytaq dari tashrifan fi’il Seperti Isim (KATA Benda Bahasa Arab) fa’il / Isim (KATA Benda Bahasa Arab) maf’ul. Tidak Seperti haal) Dan menjelaskan dzat/Benda Yang masih Samar”
Sebagaimana Yang Anda ketahui, kalimat sempurna Itu maksudnya fi’il Dan failnya, mubtAda Dan kh0barnya. Artinya, Tidak bOleh memBuat tamyiz Kecuali SeTelah fi’il-fa’il Atau mubtAda-kh0bar. Perhatikan COnt0h lain berikut Ini berikut ini:
تَصَبَّبَ زَيْدٌ عَرَقًا
“Zaid bercucuran, keringatnya
KATA عَرَقًا Adalah Isim (KATA Benda Bahasa Arab) Yang dinashabkan, Isim (KATA Benda Bahasa Arab) Nakirah, Isim (KATA Benda Bahasa Arab) jamid, berAda SeTelah kalimat sempurna (Artinya Isim (KATA Benda Bahasa Arab) Tersebut fadlah bukan umdah) Yang menjelaskan dzat Yang masih Samar
Atau COnt0h berikut ini:
عَمْرٌو جَـمِيْلٌ وَجْهًا
“’Amr Itu tampan, wajahnya
اِشْتَرَيْتُ عِشْرِيْنَ كُرَّةً
“Aku membeli dua puluh, b0la
زَيْدٌ أَكْرَمُ مِنْكَ أَبًا وَأَجْمَلُ مِنْكَ وَجْهًا
“Zaed Itu lebih mulya dari kamu, ayahnya Dan lebih tampan wajahnya
Tambahan berikut ini: Tamyiz secara umum Harus ber’i’r0b nashab. Tapi Ada Juga tamyiz Yang berupa Isim (KATA Benda Bahasa Arab) majrur degan cara idl0fat. Seperti berikut ini: عِنْدِي مِائَةُ رِيَالٍ. KATA رِيَال Adalah Isim (KATA Benda Bahasa Arab) majrur Sebagai tamyiz dari مِائَةُ

Pembagian Tamyiz

Dalam Kitab Fathu R0bbi al-Bariyyah fii Syarhi Nidh0mi al-Aajurumiyyah, Ahmad bin Umar bin Musaa’id al-Hazimi membagi tamyiz menjadi dua bagian berikut ini:
1. Tamyiz mufr0d (Yang menjelaskan satu KATA bukan satu kalimat)
Tamyiz mufr0d ialah Yang menjelaskan hal Yang masih Samar dari berikut ini: Takaran (مِكْيَالاَتٌ), timbangan (مُوَازِنَاتُ), jarak (مِسَاحَاتٌ) Dan bilangan (أَعْدَادٌ).
COnt0h tamyiz dari Takaran berikut ini:
لِيْ صَاعٌ تَـمَرًا
“Aku memiliki satu sh0’ kurma
KATA تَـمَر menjelaskan satu sh0’. 
COnt0h menjelaskan Benda Yang biasa ditimbang berikut ini:
عِنْدَ زَيْدٍ کیلو كرم  لَـحْمًا
“Zaed memiliki sati kil0 gram daging
COnt0h Yang menjelaskan jarak berikut ini:
اِشْتَرَيْتُ شِبْرًا أَرْضًا
“Aku membeli sejengkal tanah
COnt0h Yang menjelaskan bilangan (biasanya bilangan dari 11 Sampai 99) berikut ini:
كَانَ لِيْ أَحَدَ عَشَرَ مِصْبَاحًا
“Aku memiliki sebelas lampu
SeDangkan bilangan dari 3-10, 100,1000 Dan seTerusnya, tamyiznya langsung diidl0fatkan. COnt0h berikut ini:
لِسَلْمَانَ ثَلاَثُ سَبُّوْرَاتٍ
“Salman memiliki 3 papan tulis
Demikian Pula COnt0h berikut ini: اِشْتَرَيْتُ عِشْرِيْنَ كُرَّةً sebenarnya termasuk tamyiz jenis Ini .

2. Tamyiz nisbah Atau disebut Juga tamyiz Jumlah (Kalimat Bahasa Arab) (kalimat)

YaItu menjelaskan keterkaitan fi’il Dengan fa’il Dan keterkaitan mubtAda Dengan kh0bar. Tamyiz Ini terbagi menjadi dua bagian berikut ini:
a. Muhawwal (Bisa dipindahkan)
Maksudnya, Sebuah tamyiz Yang Bisa dipindahkan / menempati kedudukan Dalam suatu kalimat, Baik Sebagai fa’il, Sebagai maf’ul bih Atau Sebagai mubtAda
-  COnt0h tamyiz Yang Bisa berkedudukan Sebagai fa’il berikut ini:
وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا. مَرْيَمُ berikut ini: 4
“Dan kepalaku Telah menyala, ubannya
KATA شَيْبًا  Adalah tamyiz Yang menjelaskan keterkaitan fa’il Dan fi’ilnya, Karena sesungguhnya Yang menyala Itu bukan kepalanya Tapi uban Yang Ada di kepala. Jadi, kaitan fi’il اِشْتَعَلَ sebenarnya Adalah PAda KATA شَيْبًا Yang hakikatnya berkedudukan Sebagai fa’il. Karena Itu, Jika diTakwil menjadi berikut ini:
وَاشْتَعَلَ شَيْبُ الرَّأْسِ 
“Dan uban kepalaku Telah menyala”
Demikian Pula COnt0h طَابَ مُـحَمَّدٌ نَفْسًا Dan تَصَبَّبَ زَيْدٌ عَرَقًا. Bisa diTakwil menjadi berikut ini: طَابَتْ نَفْسُ مُـحَمَّدٍ Dan تَصَبَّبَ عَرَقَ زَيْدٍ
-  COnt0h tamyiz Yang menempati kedudukan maf’ul bih berikut ini:
وَفَجَّرْنَا الأَرْضَ عُيُوْنًا. الْقمر berikut ini: 12
“Dan Kami pancarkan bumi, airnya
Jadi Yang memancar Itu bukan bumi, teTapi mata air Yang berasal dari bumi. KATA ألأَرْض menjadi maf’ul bih dari fi’il Dan fa’il فَجَّرْنَا, seDangkan KATA عُيُوْنًا Adalah tamyiz bagi keterkaitan fi’il-fa’il Dan maf’ul bihnya. Karena sebenarnya kaitan KATA فَجَّرْنَا Adalah Dengan KATA عُيُوْنًا. Oleh sebab Itu, tamyiz dari kalimat Tersebut Bisa diTakwil menjadi berikut ini:
وَفَجَّرْنَا عُيُوْنَ الأَرْضِ
“Dan Kami pancarkan mata air bumi”
- COnt0h tamyiz Yang Bisa dipindahkan menjadi mubtAda berikut ini:
أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا. الكهف berikut ini: 34
 “Aku lebih Banyak darimu, hartanya
Yang dimaksud Dengan tamyiz Ini Adalah keterkaitan KATA مَال Dan أنَا Yang mana KATA أنَا menempati kedudukan mubtAda. Jadi Jika diTakwil, tamyiz Ini menjadi berikut ini:
مَالِي أَكْثَرُ مِنْكَ
Hartaku lebih Banyak darimu”
Demikian Pula COnt0h berikut ini: عَمْرٌو جَـمِيْلٌ وَجْهًا Dan زَيْدٌ أَكْرَمُ مِنْكَ أَبًا وَأَجْمَلُ مِنْكَ وَجْهًا. Tamyiz dari keduanya Bisa dipindahkan menjadi mubtAda, menjadi berikut ini: وَجْهُ عَمْرٍو جَمِيْلٌ Dan أَبُوْ زَيْدٍ أَكْرَمُ مِنْكَ وَوَجْهُهُ أَجْـمَلُ
b. Gh0ir Muhawwal (Tidak Bisa dipindahkan)
Tamyiz Ini Sangat jarang Sekali Dan Hanya bersifat sima’iy. COnt0hnya berikut ini:
اِمْتَلَأَ الإِنَاءُ مَاءً
“WAdah Telah penuh, airnya
KATA مَاء Tidak Bisa dipindahkan menjadi fa’il, maf’ul bih Ataupun mubtAda. Karena Jika dipindahkan menjadi fa’il pun, umpamanya menjadi berikut ini: اِمْتَلَأَ مَاءُ الإِنَاءِ “air wAdah Telah penuh” Artinya menjadi Tidak l0gis, Karena keterkaitan (nisbah) Antara wAdah Dan air Itu bukanlah keterkaitan Yang l0gis hingga sulit dipahami. Berbeda Dengan air laut, air sumur Dan air k0lam misalnya.
COnt0h Tamyiz Dalam Al-Qur'an
Perhatikan KATA Yang berwarna merah berikut ini:
وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا. البقرة berikut ini:27
صِبْغَةَ اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ. البقرة berikut ini: 138
فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا. النساء berikut ini:4
قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكَ مَثُوبَةً عِنْدَ اللَّهِ مَنْ لَعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ. المائدة berikut ini: 60
قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ... .الأنعام berikut ini:19
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. الأنعام berikut ini: 15
وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً.. .الأعراف berikut ini: 142
قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا إِنَّا لَنَرَاهَا فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ. يوسف berikut ini: 30
فَاللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ. يوسف berikut ini: 64
كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا. الكهف berikut ini: 5
بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا. الكهف berikut ini: 29
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا. الكهف berikut ini: 103
إِنَّمَا إِلَهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا. طه berikut ini:98
هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ. الزمر berikut ini: 29
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ. الصفّ berikut ini: 3
 وَأَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا. الجنّ berikut ini:28
Dan masih Banyak COnt0h Yang lain Dalam Al-Qur'an Al-Karim
KesimPulannya berikut ini:
- Tamyiz Itu menjelaskan dzat/Benda Yang masih Samar
- Imam Ahmad bin Musa’id membagi tamyiz menjadi berikut ini:
 Sem0ga sehat seLalu Dan sisa usia Yang dimiliki dipenuhi berkah dariNya 10++ Tamyiz Dan COnt0h Tamyiz DALAM AL-QUR'AN | Nahwu Sh0r0f Mudah
Demikianlah pemBahasan sederhana mengenai tamyiz. Atas Segala kekurangan Dalam penulisan Ini , m0h0n dimaafkan. Kritik Dan saran mengenai tulisan Ini Sangat dItunggu.
Terima Kasih
Wassalamu'alaikum wr. wb.