Bahasa Arab merupakan satu-satunya bahasa yang dikaitkan erat (kalau kita tidak mau mengatakan menyatu) dengan agama yaitu agama Islam, pasalnya Bahasa Arab tak lagi digunakan hanya sebatas alat komunikasi antar komunitas manusia, Bahasa Arab jutru lebih banyak terkait dengan Islam, sampai-sampai salah seorang khulafaur rasyidin Umar bin Khattab –radiallahu anhu- mengatakan:
تعلموا العربية فإنها جزء من دينكم
“Pelajarilah Bahasa Arab, karena Bahasa Arab itu merupakan bagian tak terpisahkan dari agama kalian.”
Tak ada orang yang dikatakan betul-betul menguasai agama Islam secara komprehensif dan menyeluruh (baca : ulama) melainkan dia harus menguasai (dalam artian yang sebenarnya) Bahasa Arab ini.
Baca yang Lainnya:
Di antara penyebabnya adalah:
- Al-Quran dan Al-Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam menggunakan Bahasa Arab, sehingga tak mungkin / mustahil bagi seseorang yang ingin menguasai Islam (ilmu Islam) kecuali dengan menguasai Bahasa Arab.
- Selain Al-Quran dan Al-Hadits, referensi-refereni Islam yang lain dan otentik semuanya memakai Bahasa Arab, sehingga tak mungkin bagi seorang yang ingin menguasai seluruh ilmu Islam untuk tidak menguasai Bahasa Arab.
Bahasa Arab meruapakan salah satu bahasa yang teratur dengan berbagai kaidah yang harus dikuasi untuk bisa menguasainya secara menyeluruh, kaidah bahasa arab ini yang disebut dengan Ilmu Nahwu (ilmu kaidah Bahasa Arab), Ilmu Nahw meruapakan salah satu ilmu bahasa yang cukup mudah dikuasi jika dipelajari dengan konsisten dan istiqomah.
Bahkan termasuk salah satu ilmu yang cukup “enak” dipelajari jika sudah “kadung” menyelam di dalamnya. Salah satu keistimewaan Bahasa Arab adalah berupa pembunyaian kata perkata yang memakai harakat atau baris, nah, untuk menentukan baris akhir setiap kata dalam bahasa arab ini satu-satunya cara adalah dengan mempelajari dengan serius Ilmu Nahwu ini.
Ilmu Nahwu juga sangat urgen dalam fungsinya dalam penerjemahan yang benar untuk kalimat bahasa arab, orang yang menerjemahkan referensi berbahasa arab akan mengalami kesulitan bahkan akan melakukan proses penerjemahan yang salah jika tak menguasai Ilmu Nahuw ini.