Senin, 06 April 2020

Uslub Taukid dalam Nahwu dan Ilmu Bahasa Arab: Pengertian, Pembagian dan Contoh dari Al-Quran

Kita bakal membahasa masalah ilmu nahwu dlm bahasa arab tepatnya tentang Taukiid (penguatan, penekanan), bahasan ini akan kami sertai dengan contoh dari al-Quran agar lebih mudah di pahami, silahkan di simak. 

Uslub Taukid dalam Nahwu dan Ilmu Bahasa Arab: Pengertian, Pembagian dan Contoh dari Al-Quran


A. Definisi (Ta’rif) Taukiid 

Taukiid secara bahasa Terjemahannya ialah menguatkan ataupun mengokohkan. Sedangkan menurut istilah, Taukiid ialah penetapan makna dlm diri makna yg dimaksud dan juga menguatkannya, menghilangkan keraguan serta menghilangkan kesyubhatan yg terdapat pada kalam. 

Bisa disimpulkan bahwa uslub Taukiid ialah gaya bahasa penguatan dgn tujuan menghilangkan keraguan audiens serta menjadi semakin yakin dgn isi kalam ataupun pembicaraan. 

B. Jenis dan Macam-macam Taukiid 

Uslub Taukiid ada dua macam, yaitu Taukiid Takriir atau Pengulangan dan Taukiid dgn menggunbakal instrumen ataupun alat. 

1. Taukiid Takriir / Takriir atau Pengulangan 

Takriir atau Pengulangan di sini ialah Takriir atau Pengulangan suatu Kata dgn Kata yg sama ataupun dgn yg semakna. Gaya Takriir atau Pengulangan terbagi menjadi 3 macam: 

a. Takriir atau Pengulangan Lafadz 

فَمَهِّلِ الْكَافِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا 

Terjemahannya: karna itu beri tangguhlah org-org kafir itu Yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar. (QS. Al-Thaariq: 17). 

Kata (أَمْهِلْ) merupbakal Takriir atau Pengulangan dr (مَهِّلِ). Kedua Kata ini berasal dr Kata yg sama hanya beda penambahan. 

b. Takriir atau Pengulangan Makna 

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ 

Terjemahannya: Barangsiapa yg Allah menghendaki bakal memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya utk (memeluk agama) Islam. dan Barangsiapa yg dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpbakal siksa kepada org-org yg tak beriman. (QS. Al-An’am: 125). 



c. Takriir atau Pengulangan Lafadz dan Makna 

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ. ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ 

Terjemahannya: janganlah begitu, kelak kamu bakal mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu bakal mengetahui. (QS. Al-Takatsur: 3-4). 



Adapun pembagian Taukiid dr segi yg melekat padanya antara lain: 

a. Taukiid dlm bentuk maf’ul muthlaq 

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا 

Terjemahannya: dan (kami sudah mengutus) Rasul-rasul yg sungguh sudah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yg tak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah sudah berbicara kepada Musa dgn langsung. (QS. Al-Nisa’: 164). 

b. Taukiid dlm bentuk hal 

وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا 

Terjemahannya: dan Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadAku, pada hari Aku dilahirkan, pada hari Aku meninggal dan pada hari Aku dibangkitkan hidup kembali". (QS. Maryam: 33). 

c. Taukiid dlm bentuk sifat 

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ 

Terjemahannya: Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup. (QS. Al-Haaqqah: 13). 

d. Taukiid dlm bentuk ma’tuf 

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ 

Terjemahannya: peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah utk Allah (dlm shalatmu) dgn khusyu'. (QS. al-Baqarah: 238). 

e. Taukiid dlm bentuk badal 

فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ 

Terjemahannya: Maka bersujudlah Para Malaikat itu semuanya bersama-sama, (QS. al-Hijr: 30) 

2. Taukiid dgn menggunbakal alat 

Uslub Taukiid dgn menggunakat alat Taukiid: 

- (إِنَّ) ataupun (أَنَّ). 

Taukiid ini masuk ke mubtada’ khabar dan menashabkan mubtada’. Misal: 

إِنَّ أَبَاكَ مَرِيْضٌ 

أَعْلَمُ أَنَّ أَبَاكَ مَرِيْضٌ 

- Huruf sumpah 

Yaitu (و), (ب), dan (ت), dan memajrurkan Kata sesudahnya. Misal: 

وَاللهِ أَنَا فِيْ بَنْدُوْنج 

- Lam ibtida’ 

Yaitu lam sebelum isim ataupun fi’il. Bedanya dgn lam huruf jar ialah lam ibtida’ tak beramal sehingga i’rab Kata sesudahnya tetap sesuai kedudukan dlm kalimat. Misal: 

لَكَانَ أَبُوْكَ مَرِيْضًا 

- Nun Taukiid khafifah 

Yaitu nun sukun diakhir fi’il. Misal: 

لَنَكُوْنَنْ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ 

Terjemahannya: Sungguh kami bakal termasuk org-org yg rugi. 

- Nun Taukiid tsaqilah 

Yaitu nun bertasydid di akhir fi’il. Misal: 

لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ 

Terjemahannya: Sungguh kami bakal termasuk org-org yg rugi. 

- Huruf tanbih 

Huruf tanbih digunbakal utk menarik perhatian mukhathab. Misal: 

أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللهِ قَرِيْبٌ 

Terjemahannya: Ingatlah! Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. 

- Huruf Tambahan 

Misal: 

مَا أَنَا بِمَرِيْضٍ 

- Huruf (قَدْ) 

Huruf (قْ) utk Taukiid fi’il. 

قَدْ كَانَ أَبُوْكَ مَرِيْضًا 

- Nafi dan Istitsna 

Yg dikuatkannya berada sesudah istitsna. Misal: 

مَا زَيْدٌ اِلَّا عَالِـمٌ 

Terjemahannya: Tiada zaid kecuali pintar 

وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ 

Terjemahannya: “dan taklah mereka menipu kecuali kepada dirinya sendiri sedang mereka tak sadar.” (QS. Al-Baqarah: 9). 

- Kata (إِنَّمَا) 

Yg dikuatkannya ialah ungkapan yg terakhir. Misal: 

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ 

Terjemahannya: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yg (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah” (QS. Al-Baqarah: 173). 

- Athaf (لَا), ataupun (بَلْ), ataupun (لَكِنْ). 

Utk membuat Taukiid dgn huruf (لَا) harus dlm bentuk itsbat dan apabila dgn huruf (بَلْ) dan (لَكِنْ) harus didahului nafi ataupun nahyi. 

اَلْأَرْضُ متحرِّكةٌ لا ثَابِتَةٌ 

Terjemahannya: bumi itu bergerak taklah diam 

مَا الْأَرْضُ ثَابِتَةً بلْ مُتَحَرَّكَةٌ 

Terjemahannya: taklah bumi itu diam melainkan bergerak 

مَا الْفَخْرُ بِالنَّسَبِ لَكِنْ بِالْعِلْمِ 

Terjemahannya: Tiialah kebanggaan itu dgn nasab (keturunan) tetapi dgn ilmu pengetahuan.

Demikian sobat, pembahasan tentang taukid, semoga ada manfaatnya ya.