Kamis, 18 Agustus 2022

Isim-isim yang Marfu: Isim Kaana dan Saudara-saudaranya

Isim marfu’ ketiga yang akan kita bahasa pada tulisan kali ini adalah tentang Isim Kaana.


Isim Kaana


Mubtada dan Khobar selalu berharakat rafa’, namun kadang mubtada dan khobar didahului oleh salah satu ‘amil yang bisa merubah dan menghapus hukumnya tersebut, amil atau awamil tersebut dinamakan an-nawaasikh.

An-nawaasikh jamak dari naasikh, secara bahasa artinya izaalah atau menghapus, dan artinya secara istilah adalah menghapus hokum mubtada dan khobar’

Isim-isim yang Marfu: Isim Kaana dan Saudara-saudaranya

Salah satu ‘amil nawasikh adalah Kaana wa Akhwaatuha yang mana hukumnya adalah merafa’kan mubtada dan menashabkan khobar

Artikel Lainnya : Ilmu Nahwu untuk Pemula

Isim Kaana adalah setiap mubtada yang didahului oleh Kaana atau salah satu saudaranya, isim kaana selalu berharakat rafa’

Contoh :

كَانَ زَيْدٌ نَشِيْطًا

كَانَ : فِعْلٌ مَاضٍ نَاسِخٌ, يَرْفَعُ الْإِسْمَ وَيَنْصِبُ الْخَبَرَ

زَيْدٌ : اِسْمُ كَانَ مَرْفُوْعٌ, وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ

نَشِيْطًا : خَبَرُ كَانَ مَنْصُوْبٌ وَعَلَامَةُ نَصْبِهِ الْفَتْحَةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ

Akhwaat/saudara-saudaranya Kaana antara lain :

Semua anggota atau saudaranya  memiliki makna tunjukan waktu tertentu atau menunjukkan waktu tertentu yang berkaitan dengan waktu terjadinya suatu peristiwa yang menjadi pembicaraan dalam kalimat, berikut penjelasannya:

Waktu pagiأَصْبَحَ :

Waktu dhuha أَضْحَى :

Waktu sore أَمْسَى :

Waktu siang ظَل :

Waktu malam بَاتَ :

Contoh :

أَصْبَحَ الْبَرْدُ شَدِيْدًا

أَضْحَى زَيْدٌ نَشِيْطًا

أَمْسَتِ السَّمَاءُ مُمْطِرَةً

ظَلَّ زَيْدٌ صَائِمًا

بَاتَ النَّجْمُ لَامِعًا

Menunjukkan perubahan : صَارَ

صَارَ الْعَجِيْنُ خُبْزًا

صَارَ الْقُطْنُ نَسِيْجًا

 Menunjukkan peniadaan : لَيْسَ

لَيْسَ النَّجَاحُ سَهْلًا

Menunjukkan kejadian yang terus menerus مَازَالَ, مَابَرِحَ, مَاانْفَكَّ, مَافَتِئَ

مَازَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِي بِالْجَارِ

مَابَرِحَ زَيْدٌ قَارِئًا

مَاانْفَكَّ الطِّفْلُ نَائِمًا

Menunjukkan durasi waktu مَادَامَ

لَا تَعْبُرِ الشَّارِعَ مَادَامَتِ الْإِشَارَةُ حَمْرَاء

Kaana wa akhwaatuha disebut juga dengan af’aal naqishoh, karena membutuhkan khobar untuk melengkapi makna dari kalimatnya.

Pembagian Saudara-saudara Kaana  


Kaana wa akhwatuha merupakan fi’il, dan ditinjau dari segi tashrifnya/perubahan katanya dibagi menjadi 3 :

Memiliki fi’il mudhori’ dan fi’il amr yaitu :


كَانَ, أَصْبَحَ, أَضْحَى, ظَلَّ, أَمْسَى, صَارَ

Contoh fi’il mudhori’ :

يُصْبِحُ الْبَرْدُ شَدِيْدًا

يَبِيْتُ النَّجْمُ لَامِعًا

Contoh fi’il amr :

كُنْ رَجُلًا شُجَاعًا

Fi’il-fi’il ini juga boleh didahului oleh huruf nafyi


Contoh :

مَاكَانَ زَيْدٌ قَائِمًا

لَمْ تُصْبِح الشَّجَرَةُ مُثْمِرَةً

Memiliki fi’il mudhori’ dan tidak memiliki fi’il amr, yaitu :


مَازَالَ, مَابَرِحَ, مَاانْفَكَّ, مَافَتِئَ

Contoh :

لَا يَزَالُ الرَّجُلُ نَائِمًا

لَمْ يَبْرَحْ الطِّفْلُ يَبْكِي

Fi’il jamid yang tidak memiliki fi’il mudhari dan fi’il amr yaitu :


لَيْسَ, مَادَامَ