Jumat, 07 Oktober 2022

I’rob أما بعد (Amma Ba'du)

20.26 ,

Para sahabat blog bahasa arab dan artinya sekalian! kami membaca beberapa pertanyaan yang tentang cara meng-i’rob atau meng-i’rab kalimat “Amma Ba’du” yang sering kita dengar dalam pembukaan pidato, muqaddimah buku atau kitab, pada surat dan lain sebagainya. Kalimat Amma Ba’du (أما بعد) seolah telah menjadi kalimat bahasa Indonesia, karena saking seringnya kita mendengar kalimat ini dibacakan atau mungkin saking seringnya kita mengucap kalimat ini ketika kita menyampaikan sesuatu (baca : ceramah) di hadapan banyak orang.

I’rob أما بعد (Amma Ba'du)

I’rob أما بعد


Namun hendaknya kita ketahui bahwa tradisi membuka pidato, khutbah dan risalah (surat-menyurat) dengan kalimat Amma Ba’du (أما بعد) bukanlah kebiasaan baru, para pendahulu dan generasi pendahulu kita juga melakukan hal ini, coba kita tengok khutbah dan surat-menyurat Rasulullah yang banyak dibuka dan di-muqaddimahi dengan kalimat : أما بعد mari kita bawakan beberapa contohnya di bawah ini:

 

Imam Bukhari menyebut di dalam kitab Shahihnya :


بَابُ مَنْ قَالَ فِي الْخُطْبَةِ بَعْدَ الثَّنَاءِ أَمَّا بَعْدُ


Lantas beliau (Imam Bukhari) membawakan hadits tentang kusuf (bahasa arab : gerhana matahari) yang bunyinya (terjemahannya) : “Maka Rasulullah -shallallohu alaihi wasallam- selesai shalat gerhana dan matahari sudah tersingkap, lantas beliaupun berkhutbah dengan memulai khutbah memuji dan menyanjung Allah -azza wa jalla- kemudian mengucap : أما بعد (lihat hadits ini dalam shahih Bukhari nomor hadits : 922, Muslim, nomor hadits : 905). Baca Lainnya : Perubahan Arti Fi'il Setelah Ditambahkan Huruf


Imam Bukhari juga membawakan kisah surat menyurat Rasulullah kepada para raja saat beliau diutus sebagai rasul, di antaranya Imam Bukhari membawakan teks tulisan isi surat Nabi kepada raja Romawi Heraklius, isinya (terjemahannya):

“Bismillahirrahmanirrahim, dari Muhammad Hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Heraklius Kaisar Romawi, semoga keselamatan diberikan kepada orang yang mengikuti petunjuk : أما بعد…..”(Bisa anda lihat hadits ini dalam kitab Shahih Bukhari nomer hadits : 6260, Muslim nomer hadits : 1773).


Dan riwayat-riwayat lainnya yang tidak bisa kami sebutkan semuanya.


Intinya bahwa ucapan “Amma Ba’du” (أما بعد) sebagimana disebutkan para ulama adalah sunnah yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim tatkala ia berkhutbah, ceramah atau menulis surat semata-mata untuk mencontoh Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam.


Cara Meng-I’rob أما بعد


Untuk meng-irob kalimat أما بعد silahkan perhatikan di bawah ini:

أما بعد


الإعراب


أما : عوضٌ عَنْ أَدَاةِ الشَّرْطِ وَفِعْلِهِ تَقْدِيْرُهُ : مَهْمَا يَكُنْ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ فَكَذَا وَ كَذَا.


بعد : ظَرْفُ زَمَانٍ مُتَعَلِّقٌ بِفِعْلِ الشَّرْطِ الْمَحْذُوْفِ


Keterangan dan uraian i’rob amma ba’du di atas


Kata : “Amma” di i’rob sebagai : iwadh (pengganti) dari adat as-syarth dan fi’ilnya yang ditakwilkan dengan : mahma yakun min syai’in ba’du fa kadza wa kadza…(jadi amma menggantikan kalimat tersebut : mahma…dst)


Ba’du : zharaf zaman (kata keterangan waktu) yang bergantung kepada fi’l sebelumnya yaitu “yakun” yang terhapus, kenapa kata “ba’du” berbaris dhommah? karena mudhafnya dihapus yang asalnya (من بعده) namun diniatkan maknanya, maka iapun dibuat menjadi mabni dengan dhammah.


Setelah kalimat “Amma Ba’du” biasanya akan didatangkan “fa’” sebagai contoh :


أما بعد : فيا أيها الحاضرون


Lihat setelah “amma ba’du” ada fa’ bukan?


Fa di sini jika mau kita i’rob maka kita katakan:


الفاء : واقعة في جواب الشرط


Fa sebagai jawab syarath dari kalimat sebelumnya yaitu (مهما يكن....).


Nah, semikian sobat semua mengenai i’rob أما بعد, semoga bisa dipahami dan semoga bermanfaat, jika ada yang masih kurang jelas bisa anda tanyakan dengan menulis pertanyaan anda di kotak komentar di bawah ini.