Faktor Pendorong Kesabaran dan Ketegaran
Kaum Muslimin. (Bagian 2)
3.Rasa Tanggung Jawab
Para sahabat menyadari secara penuh
akan besarnya tanggung jawab yang dipikulkan ke pundak umat manusia. Tanggung jawab
ini tidak dapat dielakkan dan diselewengkan betapa pun kondisinya, sebab
keteledoran dan lari darinya memiliki implikasi yang sangat besar dan berbahaya
melebihi penindasan yang dirasakan oleh mereka. Kerugian yang akan mereka
derita dan diderita oleh umat manusia secara keseluruhan akibat lari darinya
jauh lebih besar dibanding dengan kesulitan-kesulitan yang selama ini mereka
hadapi akibat beban yang mereka tanggung tersebut.
4.Iman Kepada Akhirat
Ini merupakan salah satu faktor yang
menguatkan tumbuhnya rasa tanggung jawab tersebut. Mereka memiliki keyakinan yang
kuat bahwa kelak mereka akan dibangkitkan menghadap Rabb semesta alam, amal
mereka dihisab dengan sedetil-detilnya; baik yang besar mau pun yang kecil. Jadi
hanya ada dua pilihan; ke surga yang penuh dengan kesenangan abadi atau ke neraka
Jahim yang penuh dengan azab yang kekal.
Mereka menjalani kehidupan antara
rasa takut dan pengharapan; mengharapkan rahmat Rabb mereka dan takut akan siksaNya.
mereka mengetahui bahwa dunia dengan
kesengsaraan dan kesenangan yang ada di dalamnya tidak mempunyai nilai sedikit
pun dibandingkan dengan kehidupan akhirat, sekalipun hanya seberat sayap
nyamuk.
Pengetahuan mereka yang demikian
dalam mengenai hal ini membuat ringan segala kepayahan, kesulitan dan
kepahitan yang mereka hadapi di dunia. Bahkan
mereka tidak pernah mempedulikan atau merasa sedih karenanya bahkan terbetik di
hati mereka pun tidak.
5.Al-Qur'an
Pada rentang waktu yang amat kritis
dan sulit ini, turunlah surat-surat dan ayat-ayat Allah guna memberikan hujjah
dan argumen atas kebenaran risalah Islam dan prinsip-prinsipnya yang merupakan
poros dakwah. Al-Qur'an tampil dengan gaya bahasa yang kuat dan indah,
mengarahkan kaum Muslimin pada pondasi-pondasi yang kelak atas ketentuan Allah
akan terbentuk di atasnya komunitas manusia yang paling agung dan mempesona di
muka bumi ini, yaitu masyarakat Islam. Surat-surat dan ayat-ayat tersebut juga
amat membangkitkan sensitifitas dan motifasi kaum Muslimin untuk bersabar dan
pantang menyerah, menguraikan sikap tersebut dengan bahasa permisalan dan menjelaskan
kepada mereka hikmah di balik itu. Allah –subhanahu wata'ala berfirman:
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan
masuk surga padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya
orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan,
serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya: bilakah datangnya pertolongan Allah,
ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (al-Baqarah: 214).
Apakah manusia itu mengira bahwa
nereka dibiarkan (saja) mengatakan: kami telah beriman. Sedang mereka tidak
diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
megetahui orang-orang yang dusta. (al-Ankabut: 2-3).
Ayat ayat tersebut juga mementahkan
argumentasi-argumentasi kaum Kafir dan para pembangkang dengan bantahan yang
membuat mereka mati kutu sehingga tidak memiliki trik lain untu mengelak. Ayat-ayat
tersebut sekali waktu juga memperingatkan mereka akan akibat yang fatal karena
mereka bersikeras dalam pembangkangan dan kesesatan dengan pemaparan yang jelas
dan lugas, serta menyebutkan contoh azab Allah yang ditimpakan kepada umat-umat
terdahulu dan peristiwa historis yang menunjukan adanya sunnatullah terhadap
para wali dan musuhNya. Sekali waktu pula menyapa mereka secara ramah, berupaya
membuat mereka mengerti, memberi petunjuk dan arahan sehingga dengan itu mereka
mau berpaling dari kesesatan nyata yang tengah mereka lakukan.
Al-Qur'an juga membimbing kaum
Muslimin menuju alam lain, memperlihatkan kepada mereka hal yang membuat hati
mereka bergetar; pemandangan alam semesta, keindahan rububiyah, kesempurnaan
uluhiyah, jejak-jejak rahmat dan kasih sayang serta keridhaanNya.
Di balik lipatan ayat-ayat tersebut
terdapat pesan-pesan untuk kaum Muslimin. Di sana Rabb mereka memberikan kabara
gembira untuk mereka berupa rahmat dan keridhaanNya serta surga yang telah
disiapkan untuk mereka, di dalamnya mereka mendapatkan kenikmatan yang abadi. Ayat-ayat
tersebut juga memberikan gambaran kepada mereka tentang bagaimana musuh-musuh
mereka; kaum kafir dan para Thaghut yang zalim dihakimi dan ditangkap, lalu
wajah mereka dijerembabkan dan diseret ke dalam api neraka sehingga mereka
merasakan betapa pedihnya Neraka Saqar.