Rabu, 24 Januari 2024

Faktor Pendorong Kesabaran dan Ketegaran Kaum Muslimin. (Bagian 2)

20.52

Faktor Pendorong Kesabaran dan Ketegaran Kaum Muslimin. (Bagian 2)

3.Rasa Tanggung Jawab

Para sahabat menyadari secara penuh akan besarnya tanggung jawab yang dipikulkan ke pundak umat manusia. Tanggung jawab ini tidak dapat dielakkan dan diselewengkan betapa pun kondisinya, sebab keteledoran dan lari darinya memiliki implikasi yang sangat besar dan berbahaya melebihi penindasan yang dirasakan oleh mereka. Kerugian yang akan mereka derita dan diderita oleh umat manusia secara keseluruhan akibat lari darinya jauh lebih besar dibanding dengan kesulitan-kesulitan yang selama ini mereka hadapi akibat beban yang mereka tanggung tersebut.

4.Iman Kepada Akhirat

Ini merupakan salah satu faktor yang menguatkan tumbuhnya rasa tanggung jawab tersebut. Mereka memiliki keyakinan yang kuat bahwa kelak mereka akan dibangkitkan menghadap Rabb semesta alam, amal mereka dihisab dengan sedetil-detilnya; baik yang besar mau pun yang kecil. Jadi hanya ada dua pilihan; ke surga yang penuh dengan kesenangan abadi atau ke neraka Jahim yang penuh dengan azab yang kekal.

Mereka menjalani kehidupan antara rasa takut dan pengharapan; mengharapkan rahmat Rabb mereka dan takut akan siksaNya.

mereka mengetahui bahwa dunia dengan kesengsaraan dan kesenangan yang ada di dalamnya tidak mempunyai nilai sedikit pun dibandingkan dengan kehidupan akhirat, sekalipun hanya seberat sayap nyamuk.

Pengetahuan mereka yang demikian dalam mengenai hal ini membuat ringan segala kepayahan, kesulitan dan kepahitan  yang mereka hadapi di dunia. Bahkan mereka tidak pernah mempedulikan atau merasa sedih karenanya bahkan terbetik di hati mereka pun tidak.

5.Al-Qur'an

Pada rentang waktu yang amat kritis dan sulit ini, turunlah surat-surat dan ayat-ayat Allah guna memberikan hujjah dan argumen atas kebenaran risalah Islam dan prinsip-prinsipnya yang merupakan poros dakwah. Al-Qur'an tampil dengan gaya bahasa yang kuat dan indah, mengarahkan kaum Muslimin pada pondasi-pondasi yang kelak atas ketentuan Allah akan terbentuk di atasnya komunitas manusia yang paling agung dan mempesona di muka bumi ini, yaitu masyarakat Islam. Surat-surat dan ayat-ayat tersebut juga amat membangkitkan sensitifitas dan motifasi kaum Muslimin untuk bersabar dan pantang menyerah, menguraikan sikap tersebut dengan bahasa permisalan dan menjelaskan kepada mereka hikmah di balik itu. Allah –subhanahu wata'ala berfirman:

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: bilakah datangnya pertolongan Allah, ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (al-Baqarah: 214).

Apakah manusia itu mengira bahwa nereka dibiarkan (saja) mengatakan: kami telah beriman. Sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia megetahui orang-orang yang dusta. (al-Ankabut: 2-3).

Ayat ayat tersebut juga mementahkan argumentasi-argumentasi kaum Kafir dan para pembangkang dengan bantahan yang membuat mereka mati kutu sehingga tidak memiliki trik lain untu mengelak. Ayat-ayat tersebut sekali waktu juga memperingatkan mereka akan akibat yang fatal karena mereka bersikeras dalam pembangkangan dan kesesatan dengan pemaparan yang jelas dan lugas, serta menyebutkan contoh azab Allah yang ditimpakan kepada umat-umat terdahulu dan peristiwa historis yang menunjukan adanya sunnatullah terhadap para wali dan musuhNya. Sekali waktu pula menyapa mereka secara ramah, berupaya membuat mereka mengerti, memberi petunjuk dan arahan sehingga dengan itu mereka mau berpaling dari kesesatan nyata yang tengah mereka lakukan.

Al-Qur'an juga membimbing kaum Muslimin menuju alam lain, memperlihatkan kepada mereka hal yang membuat hati mereka bergetar; pemandangan alam semesta, keindahan rububiyah, kesempurnaan uluhiyah, jejak-jejak rahmat dan kasih sayang serta keridhaanNya.

Di balik lipatan ayat-ayat tersebut terdapat pesan-pesan untuk kaum Muslimin. Di sana Rabb mereka memberikan kabara gembira untuk mereka berupa rahmat dan keridhaanNya serta surga yang telah disiapkan untuk mereka, di dalamnya mereka mendapatkan kenikmatan yang abadi. Ayat-ayat tersebut juga memberikan gambaran kepada mereka tentang bagaimana musuh-musuh mereka; kaum kafir dan para Thaghut yang zalim dihakimi dan ditangkap, lalu wajah mereka dijerembabkan dan diseret ke dalam api neraka sehingga mereka merasakan betapa pedihnya Neraka Saqar.