Mashdar ialah isim yg mengacu kepada perbuatan (fi'il) tanpa memperhatikan waktu perbuatan tersebut apakah kala lampau, sekarang, atau yg akan datang.
Mashdar ialah akar dari seluruh kata di dalam bahasa Arab.
Mashdar sebagai 'aamil
Sebagai 'aamil, mashdar menyerupai fi'il ialah menciptakan faa'il menjadi marfuu' & maf'ul menjadi manshuub.
Kegunaan & kaidah mashdar
1. Mashdar dipakai sebagai mudhaaf ( مُضَافٌ ) bagi faa'il.
Contoh:
- كَرِهْتُ ضَرْبَ زَيْدٍ بَكْرًا = karihtu dharba Zaidin Bakran
Artinya = Saya membenci pemukulannya Zaid kepada Bakar.
Penjelasan kalimat:
- كَرِهَ ialah fi'il madhi yg artinya membenci; tidak menyukai.
- كَرِهْتُ (karihtu) artinya aku membenci; aku tidak menyukai
- ضَرْبٌ (dharbun) ialah mashdar dari fi'il madhi ضَرَبَ (dharaba).
- dharbun artinya pukulan; pemukulan.
- dharba ialah sebagai objek dari karihtu, sehingga isim mashdar ini menjadi manshub => ضَرْبَ
- dalam kalimat ini dharba ialah sebagai mudhaaf, & mudhaaf ilaih nya ialah zaid, sehingga zaid menjadi majrur => زَيْدٍ
- dharba zaidin artinya ialah pukulannya Zaid.
- bakran ialah objek (maf'ul) dari dharba zaidin, sehingga bakran ini menjadi manshub => بَكْرًا
2. Mashdar dipakai sebagai mudhaaf bagi maf'ul bih.
Contoh:
- كَرِهْتُ ضَرْبَ بَكْرٍ زَيْدٌ = karihtu dharba bakrin zaidun
Penjelasan kalimat:
- bergotong-royong kalimat no.2 ini memiliki makna yg sama dgn nomor satu, hanya saja letak kata yg beda.
- pada kalimat no.1 pada dasarnya yaitu: يَضْرِبُ زَيْدٌ بَكْرًا = yadhribu zaidun bakran
Artinya Zaid memukul Bakar.
Karena Zaid memukul Bakar, maka aku membenci perbuatan tersebut, sehingga kalimatnya ialah كَرِهْتُ ضَرْبَ زَيْدٍ بَكْرًا
- pada kalimat no.2 pada dasarnya yaitu: يَضْرِبُ بَكْرًا زَيْدٌ = yadhribu bakran zaidun.
Artinya sama walaupun zaid disebut di akhir.
Saya membenci perbuatan ini, sehingga keluarlah kalimat كَرِهْتُ ضَرْبَ بَكْرٍ زَيْدٌ
- Dalam kalimat ini, zaid ialah faa'il sehingga dia marfuu'.