Sikap Kaum Musyrikin terhadap Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam-
Adapun Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam- kala itu tidaklah mengalami siksaan yang sedemikian rupa. Beliau adalah orang yang terhormat di kaumnya, berwibawa serta merupakan sosok yang langka. Baik kawan maupun lawan semuanya segan terhadap beliau dan mengagungkan beliau –shallallahu'alaihi wasallam-.Setiap orang
yang berjumpa dengan belliau pasti akan menyambutnya dengan rasa hormat dan
penuh pengagungan. Tidak seorang pun yang berani melakukan perbuatan yang tak
senonoh dan perbuatan buruk lainnya terhadap beliau –shallallahu 'alaihi
wasallah- selain orang-orang kerdil dan picik.
Terlebih lagi beliau juga mendapat
perlindungan dari sang paman, Abu Thalib, yang mana dia merupakan tokoh penting
yang diperhitungkan di kota Makkah, terpandang nasabnya dan disegani oleh
masyarakat di sana. Oleh karena itu sangatlah sulit bagi seseorang untuk
melecehkan orang yang sudah berada dalam perlindungannya. Kondisi ini tentu
amat mencemaskan bagi kaum Quraisy dan membuat mereka terjepit sehingga mereka
tidak dapat berbuat banyak. Hal ini memaksa mereka untuk memikirkan secara
jernih jalan keluarnya tanpa harus berurusan dengan tapal larangan yang apabila
tersentuh maka akan berakibat tidak baik. Problem tersebut malah memberikan
inspirasi bagi mereka untuk memilih jalan berunding dengan sang sesepuh
terbesar sekaligus paman beliau –shallallahu 'alaihi wasallam- Abu Thalib. Akan
tetapi tentunya cara tersebut mereka pilih dengan lebih banyak melakukan
pendekatan secara bijaksana dan ekstra tegas, dan dengan disisipi trik
menantang dan ultimatum yang terselubung sehingga mereka berharap nantinya dia
mau tunduk dan mendengarkan apa yang mereka katakan padanya.