Jumat, 12 Oktober 2018

10++ Istisna | Contoh Istisna | Nahwu Shorof Mudah

09.54

Pengertian Istisna, Pembagian Istisna Dan COnt0h Istisna Dalam Al-Qur'an

 Pembagian Istisna Dan COnt0h Istisna Dalam Al 10++ Istisna | COnt0h Istisna | Nahwu Sh0r0f Mudah
Assalamu'alaikum wr.
Segala pujian Hanya milik ALLAH Atas Segala karunia Yang Tak terhingga. Sh0lawat salam Atas baginda NABI sang pencerah, penerang jalan, Sem0ga kelak, Kita berAda di barisan umatnya
Apa kabar hari Ini ?. Sem0ga Para pembaca seLalu sehat Dan bahagia...
Di Antara pembaca Pasti Ada Yang Sudah mengenal pengertian istitsna, huruf-huruf istitsna Dan cara kerja istitsna. Namun barangkali Ada Pula Yang belum mengetahui apa Itu istitsna Dan COnt0h istitsna Dalam Al-Qur'an Al-Karim
Maka, Dalam artikel Ini Akan dibahas tentang pengertian istitsna, k0mp0nen istitsna, huruf-huruf istitsna, pengel0mp0kkan huruf istitsna, cara kerja setiap huruf istitsna Dan COnt0h istitsna Dalam Al-Qur'an Al-Karim
Dalam al-Ajurumiyah Tidak disebutkan pengertiannya secara jelas. Imam as-Sh0nhaji langsung memulai pemBahasa istitsna Dengan menyebutkan huruf-hurufnya berikut ini:
وحُرُوْفُ الاِسْتِثْنَاءِ ثَمَانِيَةٌ ، وَهِيَ berikut ini: إلَّا، وَغَيْرُ، وَسِوَى، وَسُوى، وَسوَاءٌ ، وَخَلاَ، وَعَدَا، وَحَاشَا 
"Huruf istitsna Itu Ada 8 berikut ini: إلاّ، غَيْرُ، سِوَى، سُوَى، سَوَاءٌ، خَلاَ، عَدَا Dan حَاشَا"
Jika demikian, apa pengertian istitsna?
Pengertian istitsna, menurut al-'Aashimiy Dalam Kitab Hasyiyah al-Ajurumiyah Adalah berikut ini:
الاِسْتِثْنَاءُ لُغَةً berikut ini: مُطْلَقُ الإِخْرَاجِ، وَاصْطِلَاحًا berikut ini: الإِخْرَاجُ بِإلاَّ أَوْ إِحْدَى أَخَوَاتِهَا
"Istitsna menurut Bahasa Adalah pengecualian secara mutlaq. SeDangkan menurut istilah Nahwu (Ilmu Kaidah Bahasa Arab), istitsna Adalah pengecualian Dengan menggunAkan إلاَّ Dan teman-temannya"
DefIni si in Sangat singkat Dan PAdat. Maksudnya, Jika Ada kalimat Yang terDapat إلّا Dan huruf istitsna Yang lain, maka kalimat Itu dinamAkan kalimat istitsna. Dalam Bahasa Ind0nesia, Jika Ada kalimat Yang mengandung 'Kecuali , Selain, Melainkan' maka disebut kalimat pengecualian.
Sebagai pendeKATAn, Sem0ga lebih mendekatkan PAda pemahaman, Saya beri COnt0h kalimat pengecualian Dalam Bahasa Ind0nesia. Misalnya berikut ini:
Para  siswa pergi ke sek0lah Kecuali Zaed
Kalimat Tersebut disebut kalimat pengecualian Karena beberapa struktur kalimat Yang terkandung di Dalamnya, yaItu meliputi berikut ini: KATA Yang diKecuali kan, KATA Yang dijadikan pengecualian darinya, Dan KATA Yang digunAkan untuk mengecualikan. Ketiga k0mp0nen Itu pun Sama Dalam Bahasa ARAB Hanya saja berbeda istilah.
Jadi, K0mp0nen Istitsna Itu Ada tiga, yaItu berikut ini:
- الْمُسْتَثْنَى Sama Dengan Yang diKecuali kan (Harus merupAkan bagian/ jenis/macam dari mustatsna minhu) Dan seLalu berAda SeTelah huruf istitsna.
- الْمُسْتَثْنَى مِنْهُ Sama Dengan Yang dijadikan pengecualian mustatsna darinya. BerAda sebelum huruf istitsna (Jika Ada)
- آلَةُ / آدَةُ الإسْتِثْنَاءِ Sama Dengan KATA Yang digunAkan untuk mengecualikan
KemuDian, Jika kalimat 'Para siswa datang ke sek0lah Kecuali Zaed' diterjemahkan ke Dalam Bahasa arab, menjadi berikut ini:
ذَهَبَ الطُّلَّابُ إلَى الْمَدْرَسَةِ إلَّا زَيْد
KATA زَيْد Adalah Yang diKecuali kan / الْمُسْتَثْنَى, KATA الطُّلَّابُ Adalah KATA Yang KATA زَيْد diKecuali kan darinya / الْمُسْتَثْنَى مِنْهُ, Dan KATA إلَّا Adalah alat Yang digunAkan untuk mengecualikan / آلَةُ / آدَةُ  الإِسْتِثْنَاءِ

Lalu, fungsi kalimat Itu mengecualikan apa sebenarnya?

Syaikh Musthafa al-GhulaayaIni y Dalam Kitab Jaami'uddurus memberi pengertian Yang Sekaligus menyebutkan fungsi istitsna Itu sendiri, Dengan redaksi berikut ini:
الاستثناءُ هُوَ إِخْرَاجُ مَا بَعْدَ "إلاّ" أَوْ إِحْدَى أَخَوَاتِهَا مِنْ أَدَوَاتِ الاِسْتِثْنَاءِ، مِنْ حُكْمِ مَا قَبْلَهُ
"Istitsna Adalah mengecualikan KATA SeTelah إلَّا Dan KATA lain Yang digunAkan untuk mengecualikan, dari hukum/predikat Yang terDapat sebelumnya"
Yang dimaksud Dengan redaksi Tersebut Adalah Sama Dengan Yang Telah dibahas sebelumnya. Namun redaksi Itu menjelaskan Bahwa Yang diKecuali kan Oleh huruf istitsna Adalah hukum/predikat Yang disanDang Oleh KATA Yang diKecuali kan Yang Ada sebelum huruf istitsna Itu. Jadi, Yang diKecuali kan dari kalimat ذَهَبَ الطُّلَّابُ إلَى الْمَدْرَسَةِ إلَّا زَيْد Adalah hukum/predikat 'berangkat' untuk Zaed. Dengan pengertian; Zaed Itu justru memiliki hukum/predikat kebalikan dari Yang sebelumnya, yakni Zaed Itu 'Tidak berangkat' ke sek0lah. Maka, istitsna Itu Adalah kebalikan dari hukum/predikat Yang terDapat sebelumnya. 
OK, anggap saja Kita Sudah mengerti tentang pengertian Dan fungsi istitsna.

Lalu, apa saja huruf-huruf istitna Itu?

Sebagaimana dijelaskan Oleh Syaikh As-Sh0nhajiy, Bahwa huruf-huruf istitsna Itu Ada delapan, yaItu berikut ini:  إلاّ، غَيْرُ، سِوَى، سُوَى، سَوَاءٌ، خَلاَ، عَدَا Dan حَاشَا.
Kedelapan huruf istitsna Tersebut dikel0mp0kkan menjadi tiga kel0mp0k beSerta cara kerjanya berikut ini:

1. Mustatsna menggunAkan إلَّا

As-Sh0nhajiy menyebutkan cara kerja mustatsna Dengan إلَّا Ini dibagi lagi menjadi tiga k0ndisi kelimat. Rinciannya Sebagai berikut berikut ini:
a. Mustatsna beri'r0b nashab ketika kalimatnya Adalah kalimat tamm Dan muujab
Imam as-Sh0nhajiy meredaksikannya Dengan berikut ini:
فَالْمُسْتَثْنَى بِإلَّا يُنْصَبُ إذَا كَانَ الْكَلَامُ تَامًّا مُوْجَبًا
"Mustatsna (Yang diKecuali kan) menggunAkan إلَّا Itu dinashabkan Jika kalimatnya berupa kalimat taamm-muujab"
Ada istilah baru dari redaksi Tersebut, yakni berikut ini: tamm Dan muujab. Artinya berikut ini:
taamm = sempurna, kebalikannya Adalah naqish = kurang (Tidak sempurna)
muujab = p0sitif, kebalikannya Adalah manfiy = negatif
Yang dimaksud sempurna Adalah Dalam kalimat Itu terDapat mustatsna Dan mustatsna minhunya secara lengkap.
SeDangkan Yang dimaksud p0sitif Adalah kalimat Itu tida terDapat huruf nafyi (Yang berarti 'Tidak'), huruf nahyi (berarti Jangan), Atau istifham (berarti bertanya).
Jadi, mustatsna (KATA Yang diKecuali kan) beri'r0b nashab Jika kalimatnya berupa kalimat Yang lengkap Dengan mustatsna-mustatsna minhunya (tamm) Dan berupa kalimat Yang Tidak terDapat huruf nafyi / nahyi / istifham (muujab)
Mari Kita teliti COnt0h berikut berikut ini:
قَامَ الْقَوْمُ إلَّا زَيْدًا
"Kaum berdiri Kecuali Zaed"
KATA زَيْدٌ Adalah KATA Yang terleTak SeTelah huruf istitsna Dan disebut mustatsna / Yang diKecuali kan dari الْقَوْمُ Yang merupAkan mustatsna minhu. Karena memang Zaed Adalah bagian dari kaum, Hanya saja Zaed diKecuali kan dari 'berdiri'. I'r0b KATA زَيْد Adalah nashab Dengan fathah Karena menjadi mustatsna Yang berAda Dalam kalimat tamm-muujab
Demikian Pula COnt0h berikut berikut ini:
كُلُّ النَّاسِ هَالِكُوْنَ إلَّا الْصَّالِحِيْنَ
"Setiap manusia binasa Kecuali Orang-Orang shOleh"
KATA الصَّالِحِيْنَ Adalah mustatsna, terleTak SeTelah huruf istitsna إلاَّ, beri'r0b nashab tanda i'r0bnya ya (g0l0ngan KATAnya Adalah jama' mudzakkar salim) Karena berAda Dalam kalimat taam-mujab, mustatsna minhunya Adalah KATA النَّاسِ Dan الصَّالِحِيْنَ merupAkan bagian dari النَّاس Hanya saja diKecuali kan dari predikat 'celaka'. Tanda i'r0b Telah Saya bahas PAda babnya tersendiri
b. Mustatsna bOleh beri'r0b Sebagai bAdal Dan bOleh Juga nashab
Sebagaimana Yang dipaparkan Oleh Syaikh as-Sh0nhaji berikut ini:
ِوَإِنْ كَانَ الْكَلاَمُ مَنْفِياً تَامًّا جَازَ فِيْهِ الْبَدَلُ وَالنَّصْبُ عَلَى الاِسْتِثْنَاء
"Jika kalimatnya Adalah kalimat negatif (manfiy) - sempurna (tamm), maka mustatsna bOleh beri'r0b Sebagai bAdal Atau nashab Sebagai mustatsna"
Kalam manfiy berarti kalimat Itu Diawali Oleh KATA nafyi / nahyi Atau istifham. Seperti COnt0h berikut berikut ini:
مَا قَامَ الْقَوْمُ إِلَّا زَيْدٌ / إلَّا زَيْدًا
KATA زَيْد bOleh dijadikan Sebagai bAdal Yang seLalu mengikuti mubdal minhu yaItu KATA الْقَوْمُ. Juga Bisa beri'r0b nashab Sebagai mustatsna Sebagaimana berlaku PAda mustatsna Dalam kalam tamm-mujab.
Perhatikan lagi KATA فَريْد PAda COnt0h berikut berikut ini:
مَا سَلَّمْتُ عَلَى الطُّلَّابِ إلَّا فَرِيْدٍ / إلاَّ فَرِيْدًا
"Aku Tidak berucap salam PAda Para siswa Kecuali PAda Farid"
Penjelasannya berikut ini:
 Pembagian Istisna Dan COnt0h Istisna Dalam Al 10++ Istisna | COnt0h Istisna | Nahwu Sh0r0f Mudah
c. Mustatsna Yang dii'r0bi tergantung tuntutan kalimat sebelum huruf istitsna
Ialah Sebagaimana dijelaskan Dalam al-Ajurumiyah berikut ini:
ِِوَإِنْ كَانَ الْكَلَامُ نَاقِصًا، كَانَ عَلَى حَسَبِ الْعَوَامِل
"Dan Jika kalimatnya naqish maka mustatsna beri'r0b tergantung tuntutan 'amil nya"
Naqish Artinya Tidak sempurna Atau kurang, yakni mustatsna minhunya Tidak disebutkan Dalam kalimat. Juga, kalam naqish Ini Sudah Pasti manfiy (Diawali Dengan huruf nafyi/nahyi Atau istifham). Maka i'r0bnya tergantung PAda tuntutan 'amilnya (Yang mempengaruhi i'r0b suatu KATA) yakni Jika kalimat sebelum huruf istitsna menuntut fa'il, maka mustatsna beri'r0b r0fa, Jika menuntut maf'ul bih maka nashab, Jika menuntut kh0bar kaana maka nashab Dan seTerusnya. COnt0h berikut ini:
- Kalimat Yang menuntut fa'il berikut ini:
مَا قَامَ إلَّا زَيْدٌ
"Tak Ada Yang berdiri Kecuali Zaed"
KATA Zaed Adalah mustatsna Yang beri'r0b r0fa' sebab kalimat sebelumnya menuntut aDanya fa'il

- Kalimat Yang menuntut maf'ul bih berikut ini:
مَا نَصَرْتُ إلَّا زَيْدًا
"Aku Tidak memukul Kecuali PAda Zaed"



- Kalimat Yang menuntut kh0bar kaana berikut ini:


مَاكَانَ زَيْدٌ إلَّا قَائِمًا
"Zaed Itu Tidaklah Kecuali berdiri"
Jadi, secara praktis, mustatsna jenis Ini beri'r0b Seperti Tidak Ada KATA إلَّا.
KesimPulan Mustatsna Dengan إلَّا berikut ini:- Mustatsna beri'r0b nashab Jika kalimatnya taamm-muujab- Mustatsna beri'r0b nashab Sebagai mustatsna Atau nashab Karena mengikuti mubdal minhu Jika kalimatnya taamm-manfiy- Mustatsna beri'r0b Sesuai tuntutan kalimat sebelum huruf istitsna Jika kalimatnya naqish

2. Mustatsna Dengan menggunAkan KATA غَيْرُ، سِوَى، سُوَى Dan سَوَاء

Mustatsna Dengan KATA-KATA Tersebut sebenarnya Tidak Ada masalah, sebab Semua mustatsna Dengan huruf Tersebut wajib beri'r0b kh0fadl Karena menjadi mudl0f ilaih, Baik kalimatnya taamm-mujab, taamm-manfiy Ataupun naqish. COnt0h berikut ini:
- Dalam kalimat tamm-mujab berikut ini:
قَامَ الْقَوْمُ غَيْر زَيْدٍ
- Dalam kalimat tamm-manfiy berikut ini:
مَا قَامَ الْقَوْمُ غَيْر زَيْدٍ
- Dalam kalimat naqish berikut ini:
مَا قَامَ غَيْر زَيْدٍ
Jadi, Ini mustatsna Dengan kel0mp0k kedua KATA istitsna Ini Sangatlah mudah. Justru Yang jadi masalah Adalah KATA غَيْر Itu sendiri. Jika anda perhatikan ketiga COnt0h Itu, KATA غَير Tidak Ada i'r0bnya PAdahal merupAkan Isim (KATA Benda Bahasa Arab), seDangkan Isim (KATA Benda Bahasa Arab) Tidak Ada Yang beri'r0b jazm. 
Lalu, apa s0lusinya?
Nah, untuk memberi i'r0b KATA غَيْر, Kita Harus memperlakukannya Seperti PAda mustatsna Dengan huruf إلَّا. Jadi, KATA غَيْر berikut ini:
a. beri'r0b nashab Jika terDapat Dalam kalimat taam-mujab
b. beri'r0b nashab Atau menjadi bAdal Jika Dalam kalimat tamm-manfiy
c. menyesuaikan i'r0b Dengan tuntutan kalam naqish.
Maka, ketiga COnt0h di Atas Dengan melengkapi i'r0b KATA غَيْر menjadi berikut ini:
- kalimat tamm-mujab berikut ini:
قَامَ الْقَوْمُ غَيْرَ زَيْدٍ
- kalimat tamm-manfiy berikut ini:
مَا قَامَ الْقَوْمُ غَيْرُ / غَيْرَ زَيْدٍ
- kalimat naqish berikut ini:
مَا قَامَ غَيْرُ زَيْدٍ
مَاضَرَبْتُ غَيْرَ زَيْدٍ
مَا مَرَرْتُ بِـغَيْرِ زَيْدٍ
Adapun Selain KATA غَيْر Dan سَوَاء, yaItu KATA سِوَى Dan سُوَى, i'r0bnya Tidak tampak jelas (diperkirAkan)
Cukup mudah bukan?
Yang Pasti, Jika Sudah memahami betul hukum i'r0b mustatsna Dengan إلَّا maka Akan mudahlah menerapkannya PAda غَيْر، سُوَى، سِوَى Dan سَوَاء. Apalagi mustatsna Dengan menggunAkan خَلاَ، حَاشَا Dan عَدَا.

3. Mustatsna Dengan menggunAkan KATA خَلَا، حَاشَا Dan عَدَا

Hukum i'r0b bagi mustatsna Dengan KATA-KATA Ini menjadi 2 Karena tergantung Kita menjadikan KATA-KATA Tersebut Sebagai haraf Atau Sebagai fa'il. Artinya, Jika خَلاَ، حَاشَا Dan عَدَا Dianggap Sebagai haraf, maka i'r0b KATA SeTelahnya (mustatsna) Adalah kh0fadl Karena menjadi majrur bil harfi. SeDangkan Jika خَلاَ، حَاشَا Dan عَدَا Dianggap Sebagai fi'il, maka i'r0b mustatsnanya Adalah nashab sebab menjadi maf'ul bih Dan fa'ilnya Adalah Dhamir (KATA Ganti Bahasa Arab) mustatir Yang terDapat Dalam fi'il خَلاَ، حَاشَا Dan عَدَا Itu sendiri. Terlepas apakah kalimatnya tamm-mujab, tamm-manfiy Ataupun naqish.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan COnt0h berikut berikut ini:
- KATA خَلاَ، حَاشَا Dan عَدَا Dianggap Sebagai haraf berikut ini:
قَامَ الْقَوْمُ خَلَا/حَاشَا/عَدَا زَيْدٍ 
مَا قَامَ الْقَوْمُ خَلَا/حَاشَا/عَدَا زَيْدٍ
مَا قَامَ خَلَا/حَاشَا/عَدَا زَيْدٍ
- KATA خَلاَ، حَاشَا Dan عَدَا Dianggap Sebagai fi'il Dan fa'il berikut ini:
قَامَ الْقَوْمُ خَلَا/حَاشَا/عَدَا زَيْدًا
مَا قَامَ الْقَوْمُ خَلَا/حَاشَا/عَدَا زَيْدًا
مَا قَامَ خَلَا/حَاشَا/عَدَا زَيْدًا
Bagaimana?, lebih mudah kan?
Itulah pemBahasan mengenai huruf-huruf, pengel0mp0kkan Dan cara kerja masing-masing huruf istitsna. 
Oh iya, sambil mengakhiri artikel Ini , berikut COnt0h-COnt0h kalimat istitsna Dalam Al-Qur'an Al-Karim, Dan silahkan tentukan sendiri jenis kalimat, i'r0b Dan tanda i'r0b masing-masing mustatsna berikut berikut ini:
وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَـكَ.... هُوْدٌ berikut ini: 8
وَمَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ. الصافَّات berikut ini: 39
قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى... الشورى berikut ini: 23
وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ. البقرة berikut ini:9
وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ. البقرة berikut ini: 26
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ... البقرة berikut ini: 34
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ. آل عمران berikut ini:2
وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ. المطففين berikut ini:12
إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ. يوسف berikut ini:27
فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا. النبأ berikut ini: 30
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. الفاتحة berikut ini: 7
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا... آل عمران berikut ini: 85
وَأُحِلَّ لَكُمْ مَا وَرَاءَ ذَلِكُمْ أَنْ تَبْتَغُوا بِأَمْوَالِكُمْ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ... النساء berikut ini: 24
لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ... النساء berikut ini:95
أَمْ لَهُمْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ. الطور berikut ini:43
فَمَا وَجَدْنَا فِيهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ. الذاريات berikut ini: 36
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ... فاطر berikut ini:37
أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ... النور berikut ini:31
يُقْسِمُ الْمُجْرِمُونَ مَا لَبِثُوا غَيْرَ سَاعَةٍ.... الروم berikut ini:55
وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍ. هود berikut ini:101
M0h0n maaf, untuk COnt0h عدَا، سِوى، سُوى، سواء،خلا Dan حَاشَا Saya belum menemukan COnt0hnya Dalam Al-Qur'an Al-Karim. Jika pembaca Sudah menemukannya, Bisa ditamBahkan Dalam K0l0m K0mentar
Terima kasih. Sem0ga bermanfaat untuk Kita Semua
Wassalamu'alaikum wr. wb.